Evaluasi Evaluasi Penggunaan Kombinasi Aditif Berbasis Molases dan Sirup Komersial Afkir yang Dapat Menstimulasi Pertumbuhan Mikroba Baik Terhadap Profil Fermentasi Silase Tebon Jagung

Authors

  • Sadarman Sadarman Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Pekanbaru 28293, Indonesia
  • Jully Handoko Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Pekanbaru 28293, Indonesia
  • Dewi Febrina Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Pekanbaru 28293, Indonesia
  • Rahmi Febriyanti Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Pekanbaru 28293, Indonesia
  • Rovi Purba
  • Endo Surya Ramadhan Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Pekanbaru 28293, Indonesia
  • Novia Qomariyah Pusat Riset Peternakan, Organisasi Riset Pertanian dan Pangan, Badan Riset dan Inovasi Na-sional
  • Gholib Gholib Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Pekanbaru 28293, Indonesia
  • Rizki Amalia Nurfitriani
  • Danung Adli Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya
  • Fitrah Khairi Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.jnt.2023.006.01.7

Abstract

Biomassa tanaman jagung masih mengandung nutrisi tinggi sehingga potensial dijadikan sebagai bahan pakan, namun kadar air biomassa ini tinggi dan mudah rusak sehingga perlu diawetkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil fermentasi silase tebon jagung yang diensilase menggunakan kombinasi aditif molases dan sirup komersial afkir (SKA). Metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap terdiri atas 5 perlakuan dan 5 ulangan sebagai berikut: P1: Tebon Jagung + Molases 100% BK (26,3 g), untuk P2, P3, P4, dan P5 masing-masing ditambah dengan sirup komersial afkir sebanyak 25%, 50%, 75%, dan 100% BK sebagai pengganti molases, selanjutnya diensilasekan selama 30 hari. Parameter yang diukur adalah persentase pertumbuhan jamur, pH, kandungan amonia, total VFA, dan nilai fleigh. Data dianalisis dengan analisis ragam. Perbedaan nilai antar perlakuan diuji lanjut dengan DMRT taraf 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan penggunaan sirup komersial afkir sebagai pengganti molases memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap pH, persentase pertumbuhan jamur, kandungan amonia, produksi toal VFA, dan nilai fleigh silase tebon jagung. Penggunaan SKA 100% BK (26,3 g) menghasilkan silase tebon jagung dengan persentase pertumbuhan jamur sekitar 0,53%, kandungan amonia sekitar 2,30 mM dengan nilai fleigh sekitar 113. Silase tebon jagung dengan nilai pH terbaik pada penggantian molases dengan SKA sebanyak 75% atau sekitar 19,7 g, sedangkan produksi total VFA silase tebon jagung tertinggi sekitar 58,1 mM yang menggunakan SKA sebanyak 50% (13,1 g) sebagai pengganti molases. Kesimpulan dari penelitian ini adalah SKA dapat dijadikan sebagai aditif silase pengganti molases.

Downloads

Published

2023-03-29