Jurnal Nutrisi Ternak Tropis https://jnt.ub.ac.id/index.php/jnt <p>Jurnal Nutrisi Ternak Tropis (JNT) is a scientific open access journal published by Department of Animal Nutrition and Feed Sciences, Faculty of Animal Science, Universitas Brawijaya. JNT is a peer-reviewed journal published twice a year in March and September.</p> <p> </p> <p>All submitted articles shall never been published elsewhere, original and not under consideration for other publication. JNT has been indexed in <strong>Garba Rujukan Digital (GARUDA), Google Scholar, Dimensions, Crossre</strong>f and has been accredited as the scientific journal with category <strong>Sinta 3</strong> for five years (1 March 2023 - 1 September 2027) by Ministry of Research, Technology and Higher Education of the Republic of Indonesia (SK Nomor 152/E/KPT/2023).</p> <p><a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1538365880" target="_blank" rel="noopener">E-ISSN 2654-993X</a> | <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1570005976" target="_blank" rel="noopener">P-ISSN 2714-8068</a></p> <div id="__if72ru4sdfsdfrkjahiuyi_once" style="display: none;">Â </div> <div id="__if72ru4sdfsdfruh7fewui_once" style="display: none;">Â </div> <div id="__hggasdgjhsagd_once" style="display: none;">Â </div> en-US <p>Authors who publish with this journal agree to the following terms:</p> <ol start="1"> <li>Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/) that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.</li> <li>Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.</li> <li>Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access, http://opcit.eprints.org/oacitation-biblio.html).</li> </ol> <div> </div> <div id="__if72ru4sdfsdfrkjahiuyi_once" style="display: none;">Â </div> <div id="__if72ru4sdfsdfruh7fewui_once" style="display: none;">Â </div> <div id="__hggasdgjhsagd_once" style="display: none;">Â </div> [email protected] (Jurnal Nutrisi Ternak Tropis) [email protected] (Asri Nurul Huda) Fri, 14 Mar 2025 07:42:15 +0000 OJS 3.3.0.13 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Identifikasi Jenis Leguminosa Untuk Pakan Kambing Di Lahan Pertanian Kampus IV Universitas Khairun, Kabupaten Halmahera Utara https://jnt.ub.ac.id/index.php/jnt/article/view/198 <p>Penyediaan hijauan pakan yang berkesinambungan baik secara kuantitas dan kualitas sangat penting dalam mendukung produktivitas ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis leguminosa dan pengembangannya untuk pakan ternak kambing di Lahan Pertanian Kampus IV Universitas Khairun dan sekitarnya, Desa Bobaneigo, Kecamatan Kao Teluk, Kabupaten Halmahera Utara. Materi yang digunakan dalam penelitian berupa hijauan pakan ternak yang tumbuh di lokasi penelitian. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara. Metode ini digunakan untuk memperoleh data jenis-jenis hijauan leguminosa yang ada di lokasi penelitian. Jenis-jenis leguminosa yang ada diidentifikasi dan dicatat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setidaknya terdapat 11 jenis leguminosa yang dapat diidentifikasi sebagai pakan ternak kambing, yaitu lamtoro (<em>Leucaena leucocephala)</em>, gamal (<em>Gliricidia sepium</em>), turi (<em>Sesbania grandiflora</em>), bayaman (<em>Asystasia gangetica</em> (L.) T. Anderson), kelor (<em>Moringa oleifera</em>), telang ungu (<em>Clitoria ternatea </em>L.), nangka (<em>Artocarpus heterophyllus</em> Lamk.), <em>Indigofera zollingeriana</em> Miq., tahi ayam (<em>Lantana camara</em>), kaliandra (<em>Calliandra calothyrsus</em>), dan <em>Stylosanthes humilis</em>. Strategi pengembangan hijauan leguminosa di lokasi penelitian dapat ditempuh melalui introduksi dan penanaman hijauan leguminosa di beberapa lahan yang masih kosong, introduksi sistem pemeliharaan secara intensif atau semi-intensif dengan sistem pemberian pakan secara <em>cut and carry</em>, introduksi teknologi pengolahan hijauan pakan ternak, serta penyuluhan manajemen budidaya ternak kambing dan optimalisasi penggunaan hijauan leguminosa</p> Eny Endrawati, Dwi Nur Happy Hariyono, Sri Lestari Copyright (c) 2025 Eny Endrawati, Dwi Nur Happy Hariyono, Sri Lestari https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jnt.ub.ac.id/index.php/jnt/article/view/198 Fri, 14 Mar 2025 00:00:00 +0000 Pengaruh Pemberian Feed Additive Ekstrak Daun Kirinyuh Dengan Metode Restricted Feeding Terhadap Profil Lemak Darah Itik Peking https://jnt.ub.ac.id/index.php/jnt/article/view/197 <p>Itik Peking termasuk kedalam salah satu unggas air yang memiliki kemampuan baik dalam menghasilkan daging dengan persentase karkasnya sebesar 63-75%. Kandungan lemak pada daging Itik Peking sebesar antara 16 – 30% perlu diturunkan agar produk daging yang dihasilkan rendah lemak. Penurunan kadar lemak Itik peking dapat dilakukan dengan penambahan bahan pakan dari tanaman obat lokal, salah satunya gulma kirinyuh. Kandungan flavonoid dalam kirinyuh berpotensi untuk menurunkan kadar kolesterol darah. Tujuan ini dilakukan untuk mengetahui potensi kirinyuh dalam menurunkan kadar HDL, LDL, dan trigliserida pada darah Itik Peking. Ekstrak kirinyuh yang diberikan dalam pakan dengan taraf 0%, 1%, 1,5%, 2%, dan 2,5 tidak berbeda nyata (P&gt;0,05) untuk memengaruhi LDL, HDL, dan trigliserida darah Itik Peking karena belum tercapainya kadar optimum untuk menurunkan kolesterol dalam darah Itik Peking. Meskipun tidak berbeda nyata, pemberian <em>feed additive </em>ekstrak kirinyuh memiliki potensi untuk menurunkan kadar kolesterol pada ternak apabila tercapai dosis optimum. Senyawa flavonoid sebagai antikolesterol ditambahkan jumlah <em>feed additive </em>yang diberikan dalam pakan ternak</p> Anastasia Putri Setyawati, Nabila Tsani Hawa, Fitri Yani Nur Hasanah, Maulida Wahyu Madiatri, Suyatno Suyatno, Tri Puji Rahayu Copyright (c) 2025 Anastasia Putri Setyawati, Nabila Tsani Hawa, Fitri Yani Nur Hasanah, Maulida Wahyu Madiatri, Suyatno Suyatno, Tri Puji Rahayu https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jnt.ub.ac.id/index.php/jnt/article/view/197 Fri, 14 Mar 2025 00:00:00 +0000 Kualitas Fisik Daging Itik Magelang Jantan (Anas platyrhynchos) Yang Diberi Suplemen Inulin Pada Pakan https://jnt.ub.ac.id/index.php/jnt/article/view/208 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan inulin dalam ransum terhadap kualitas fisik daging Itik Magelang Jantan. Rancangan percobaan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini menggunakan itik Magelang jantan sebanyak 100 ekor. Penelitian ini terdiri dari 4 perlakuan dengan 5 ulangan. Perlakuannya adalah: P0 (pakan kontrol), P1(pakan + Inulin 0,5%), P2 (pakan + Inulin 1%), dan P3 (Pakan + Inulin 1,5%) dengan 5 ekor itik setiap ulangan. Variabel yang diamati meliputi: pH, daya ikat air, susut masak, dan kadar air. Data yang diperoleh dianalisa analisis ragam (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan penambahan inulin pada pakan tidak berpengaruh nyata terhadap pH, daya ikat air, susut masak, dan kadar air. Nilai rata-rata pH 6,10 ± 0,50, daya ikat air 81,25 ± 9,98%, susut masak 33,01 ± 3,61%, kadar air 65,02 ± 2,13%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan prebiotik inulin sebesar 0,5%,1% dan 1,5% tidak berpengaruh terhadap kualitas fisik daging itik (pH, daya ikat air, susut masak, kadar air).</p> Lilis Hartati, Galy Hardyta, Tri Puji Rahayu, Aditya Iqbal Maulana Copyright (c) 2025 Lilis Hartati, Galy Hardyta, Tri Puji Rahayu, Aditya Iqbal Maulana https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jnt.ub.ac.id/index.php/jnt/article/view/208 Fri, 14 Mar 2025 00:00:00 +0000 Performa Produksi Dan Profil Kolesterol Daging Kelinci Yang Diberi Pakan Mengadung Daun Afrika Dalam Bentuk Cookies https://jnt.ub.ac.id/index.php/jnt/article/view/216 <p>Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan penggunaan bentuk pakan dan taraf presentase Daun Afrika terhadap performa, pertumbuhan bobot badan harian dan kandungan kolesterol pada daging kelinci. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) dengan 2 Faktor 3 Perlakuan dan 3 ulangan setiap ulangan terdiri dari 1 ekor ternak percobaan. Analisa data yang digunakan adalah analisis data variant, apabila didapat data yang berbeda nyata dilakukan uji tukey. Perlakuan pada penelitian ini yaitu faktor dosis Daun Afrika dan factor bentuk pakan. Factor dosis terdiri dari 3 taraf yaitu 0% Daun Afrika, 2,5% Daun Afrika dan 5% Daun Afrika sedangkan bentuk pakan yaitu dalam bentuk <em>m</em><em>ash</em> dan <em>Cookies</em>. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemberian pakan daun Afrika dalam bentuk <em>m</em><em>ash</em> dan <em>cookies</em> tidak berpengaruh nyata terhadap konsumsi, PBBH, BB dan FCR kelinci hayla. Tidak terdapat interaksi antara penggunaan daun Afrika dan bentuk pakan terhadap performa produksi kelinci. Riset ini juga menunjukkan bahwa pemberian pakan mengandung daun Afrika dalam bentuk <em>m</em><em>ash</em> dan <em>cookies</em> tidak berpengaruh nyata terhadap kadar protein daging kelinci. Penggunaan Daun Afrika dalam pakan sangat nyata (P&lt;0.05) menurunkan kadar kolesterol daging kelinci. Bentuk pakan tidak berpengaruh nyata terhadap kadar kolesterol daging kelinci. Tidak terdapat interaksi antara penggunaan pakan yang mengandung daun Afrika dan bentuk pakan terhadap protein dan kolesterol daging kelinci.</p> Rizka Fitriana Dewi, Nova Tri Firmansyah, Gita Anggraeni Aprilianti, Syahrul Tri Saputra, Nizhamudin Mufid Azzuhri, Brahmadhita Pratama Mahardhika Copyright (c) 2025 Rizka Fitriana Dewi, Nova Tri Firmansyah, Gita Anggraeni Aprilianti, Syahrul Tri Saputra, Nizhamudin Mufid Azzuhri, Brahmadhita Pratama Mahardhika https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jnt.ub.ac.id/index.php/jnt/article/view/216 Fri, 14 Mar 2025 00:00:00 +0000 Profil Hematologi Darah Puyuh Yang Diberi Pakan Tinggi Omega 3 Dengan Suplementasi Jus Daun Afrika (Vernonia amygdalina) https://jnt.ub.ac.id/index.php/jnt/article/view/215 <p>Puyuh (<em>Coturnix coturnix japonica</em>) merupakan unggas yang banyak dibudidayakan untuk menghasilkan telur dan daging, dengan permintaan yang terus meningkat, khususnya produk yang kaya akan omega-3. Omega-3 diketahui memiliki manfaat untuk meningkatkan kualitas telur dan daging serta mendukung sistem kardiovaskular manusia. Pengayaan pakan dengan omega-3 sering diterapkan dalam industri peternakan, namun dapat menyebabkan ketidakseimbangan metabolisme pada unggas. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menggunakan bahan alami yang memiliki sifat antioksidan dan imunostimulan, seperti daun Afrika (V<em>ernonia amygdalina</em>). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh suplementasi jus daun Afrika dalam pakan puyuh yang diberi pakan tinggi omega-3 terhadap profil kesehatan, termasuk parameter hematologi, biokimia darah, dan respons fisiologis puyuh. Penelitian ini dilaksanakan di peternakan burung puyuh Ibu Sunariyah di Desa Pajaran, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, pada Agustus - September 2023. Puyuh betina periode layer digunakan dalam penelitian ini dan diberi perlakuan pakan selama 30 hari. Ransum yang digunakan mengandung minyak lemuru dan jus daun Afrika sebagai suplemen. Perlakuan yang diberikan terdiri dari: P0 (pakan tanpa minyak lemuru dan jus daun Afrika), P1 (pakan dengan 1,5% minyak lemuru dan 4% jus daun Afrika), P2 (pakan dengan 3% minyak lemuru dan 6% jus daun Afrika). Variabel yang diamati meliputi evaluasi hematologi, yaitu jumlah heterofil, limfosit, dan kandungan hemoglobin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian minyak lemuru dan jus daun Afrika tidak berpengaruh signifikan terhadap diferensiasi leukosit darah, namun kombinasi keduanya mampu meningkatkan kadar hemoglobin yang menunjukkan efek positif terhadap kesehatan puyuh. Penelitian ini memberikan bukti bahwa minyak lemuru dan jus daun Afrika dapat digunakan untuk meningkatkan kesehatan dan produktivitas puyuh, serta dapat menjadi alternatif dalam strategi peningkatan kualitas unggas.</p> Dyah Cahyaning Martapuri, Muchammad Fikri Herdiansyah, Ayung Rahmatullah, Dian Eka Darmayani, Difa Cantika Mayzahra, Dedi Suryanto Copyright (c) 2025 Dyah Cahyaning Martapuri, Muchammad Fikri Herdiansyah, Ayung Rahmatullah, Dian Eka Darmayani, Difa Cantika Mayzahra, Dedi Suryanto https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jnt.ub.ac.id/index.php/jnt/article/view/215 Fri, 14 Mar 2025 00:00:00 +0000 Enhancing Ruminant Fermentation with Bioethanol-Waste-Derived Yeast: In Vitro Evaluation of Digestibility, Gas Production, and NH? Concentration https://jnt.ub.ac.id/index.php/jnt/article/view/223 <p><em>This study analyzed the effect of yeast extracted from bioethanol waste as a direct-fed microorganism for ruminant livestock. Testing was conducted in vitro to assess the effect of yeast on ruminant livestock through dry matter and organic matter digestibility, gas production, and NH<sub>3</sub> concentration. This study was divided into two phases. The first phase of research involved yeast cell cultivation and yeast powder production. The second research phase is an in vitro digestibility, gas production, and NH<sub>3 </sub>concentration analysis. The results of the first research phase were intended to obtain yeast samples that were cultivated using inoculum from purified bioethanol waste, which would be used for testing materials in the second research phase. The results of cell viability in processed yeast were 37.79%. The results of the second research phase showed that adding yeast as a feed additive to complete feed significantly increased the value of dry matter digestibility, organic matter digestibility, gas production, and NH<sub>3</sub> concentration. The results of the in vitro study showed the highest dry matter digestibility (DMD) and organic matter digestibility (OMD) in the T3, which were 66.09% and 66.99%; the gas production results also showed the highest value in the T3 for total gas production 48h (161.15 ml/500 mg DM), gas production potential (171.24 ml/500 mg DM), and gas production rate (0.057 ml/hour). The T3 treatment also showed the highest NH<sub>3</sub> concentration of 10.80 mM. The overall results of the research phases showed good results related to the use of yeast as an additive in complete feed, and the addition of 2% yeast gave the most significant results on the in vitro digestibility, gas production, and NH<sub>3</sub> concentration.</em></p> Khoiri Nurzaky, Marjuki, Dicky Pamungkas Copyright (c) 2025 Khoiri Nurzaky, Marjuki, Dicky Pamungkas https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jnt.ub.ac.id/index.php/jnt/article/view/223 Fri, 14 Mar 2025 00:00:00 +0000 Kualitas Fisik dan Kimiawi Telur Ayam Yang Diberi Penambahan Lactobacillus salivarius dalam Pakan dan Minum sebagai Alternatif Pengganti AGP https://jnt.ub.ac.id/index.php/jnt/article/view/187 <p>Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk menganalisa dampak penggunaan probiotik terhadap kualitas fisik dan kimiawi telur ayam. Penelitan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan sehingga jumlah ternak yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 20 ekor ayam petelur. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini sebagai adalah P0= perlakuan pontrol (pemberian pakan basal ayam petelur), P1=perlakuan pemberian antibiotik <em>Zink Bacitracin</em>, P1= pemberian probiotik <em>Lactobacillus salivarius</em> 1 g/kg pakan (1 g probiotik memiliki dosis 10<sup>7 </sup>CFU), P3= pemberian probiotik <em>Lactobacillus salivarius</em> 1 ml/L air minum (1 mL probiotik memiliki dosis 10<sup>7 </sup>CFU). Analisis Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analysis of variance. Apablia didapatkan data yang berbeda nyata dilanjutkan dengan Uji Duncan. Hasil dari penelitian ini adalah pemberian probiotik L. salivarius secara sangat nyata (P&lt;0.01) meningkatkan bobot telur, bobot albumin, tinggi albumin dan tinggi yolk. Pemberian probiotik <em>L. salivarius</em> secara sangat nyata (P&lt;0.01) meningkatkan kandungan protein telur ayam serta menurunkan kolesterol telur. Penggunaan probiotik <em>L. salivariu</em>s dapat dijadikan alternative penggunan <em>Antibiotic Growth Promoter (AGP)</em> untuk peningkatan kualitas fisik dan kimiawi telur ayam.</p> Brahmadhita Pratama Mahardhika, Umi Kalsum, Dedi Suryanto, Muhammad Farid Wadjdi, Noerhadi Sudjoni, Arief Joko Saputro, Anita Qur’ainia, Dian Eka Darmayani Copyright (c) 2025 Brahmadhita Pratama Mahardhika, Umi Kalsum, Dedi Suryanto, Muhammad Farid Wadjdi, Noerhadi Sudjoni, Arief Joko Saputro, Anita Qur’ainia, Dian Eka Darmayani https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jnt.ub.ac.id/index.php/jnt/article/view/187 Mon, 17 Mar 2025 00:00:00 +0000 The Effect of Spirulina (Spirulina platensis) Supplementation on Production and Feed Efficiency of Laying Hens https://jnt.ub.ac.id/index.php/jnt/article/view/218 <p>This study aims to determine the effect of adding spirulina on feed consumption, hen day production, egg weight, egg mass, and feed conversion in laying hens. The quail used was strain Hy-line at 89-95 weeks of age with a population 150 chicks. the basal feed used is quail feed for the layer phase produced by PT. Charoen Pokphand Indonesia. Feeding treatment used addictive (<em>Spirulina platensis</em>) purchased from e-commers. The method used was a completely randomize design consisting of 5 treatments and 5 replications. The addition of spirulina with a T? level (0%), T? level (0.25%), T? (0.5%), T? (0.75%), and last T? (1%). If it has a significant effect, it will be tested using Duncan’s multiple range test method. The result showed that the addition of spirulina to quail feed had no significant effect on feed consumption, hen day production, egg weight, egg mass, and feed conversion (P&gt;0.05). The conclusion from the study, the addition of spirulina to feed gave the best result at an addition of (0.75%) for feed conversion.</p> Heli Tistiana, Enrico Brilly Fermi Yudo Setyawan Copyright (c) 2025 Heli Tistiana, Enrico Brilly Fermi Yudo Setyawan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jnt.ub.ac.id/index.php/jnt/article/view/218 Tue, 25 Mar 2025 00:00:00 +0000