Pengaruh Lama Waktu Fermentasi Limbah Buah Nanas (Ananas comosus L. Merr) Terhadap Kualitas Fisik dan Kandungan Nutrien Menggunakan Aspergillus niger

Authors

  • Adi Prasetya Kusuma Mahasiswa Bagian Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya Jalan Veteran, Ketawanggede, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65145
  • Siti Chuzaemi Dosen Bagian Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya Jalan Veteran, Ketawanggede, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65145
  • Mashudi Mashudi Dosen Bagian Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya Jalan Veteran, Ketawanggede, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65145

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.jnt.2019.002.01.1

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama waktu fermentasi limbah buah nanas dengan menggunakan Aspergillus niger 2% terhadap kualitas fisik dan kandungan nutrien. Materi dalam penelitian ini adalah limbah buah nanas kering berupa bagian mahkota, kulit nanas, mata nanas, hati nanas, dan Aspergillus niger. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan penelitian ini yaitu, P0 = limbah buah nanas kering tanpa fermentasi, P1= limbah buah nanas kering + Aspergillus niger 2% difermentasi selama 4 hari, P2 = limbah buah nanas kering + Aspergillus niger 2% difermentasi selama 6 hari. Hasil penelitian ini menunjukkan karakteristik fisik campuran limbah buah nanas dengan Aspergillus niger menghasilkan warna hijau kecokelatan sampai hijau kekuningan, memiliki aroma segar dan asam, tekstur tidak terlalu keras, dan ada tidaknya keberadaan jamur. Hasil analisis proksimat kandungan nutrien fermentasi limbah buah nanas menggunakan Aspergillus niger dengan lama waktu yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap perubahan kandungan nutrien BK, BO, dan PK, tetapi tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap SK. Kesimpulan dari penelitian ini adalah fermentasi limbah buah nanas dengan lama waktu fermentasi 4 hari dengan menggunakan Aspergillus niger 2% dapat mengubah kualitas fisik dan meningkatkan kandungan nutrien.

References

Abdelhadi, L., Santini, F., & Gagliostro, G. (2005). Corn silage or high moisture corn supplements for beef heifers grazing temperate pastures: Effects on performance, ruminal fermentation and in situ pasture digestion. Animal Feed Science and Technology, 118(1–2), 63–78.

Anggorodi, R. (2005). Ilmu Makanan Ternak Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Azizah, N., Al-Barrii, A. N., & Mulyani, S. (2012). Pengaruh lama fermentasi terhadap kadar alkohol, ph, dan produksi gas pada proses fermentasio bioetanol dari whey dengan substitusi kulit nanas. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 1(3), 72–78.

Badan Pusat Statistik. (2016). Produksi Buah-Buahan dan Sayuran Tahunan di Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Christi, Febrianto, R., Rochana, A., & Hernaman, I. (2016). Pengaruh Konsentrat Terfermentast erhadap Kandungan Energi Bruto, Serat Kasar, dan Protein Kasar. Sumedang: Prosiding Seminar Nasional Peternakan Berkelanjutan.

Fransistika, R., Idiawati, N., & Dest, L. (2013). Pengaruh waktu fermentasi campuran trichoderma reesei dan aspergillus niger terhadap kandungan protein dan serat kasar ampas sagu. Jurnal Kimia Khatulistiwa, 1(1), 35–39.

Ginting, S. P., Krisnan, R., & Simanihuruk, K. (2005). Substitusi Hijauan Dengan Limbah Nanas Dalam Pakan Komplit Pada Kambing. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner.

Heinritz, S. N., Martens, S. D., Avila, P., & Hoedtke, S. (2012). The effect of inoculant and sucrose addition on the silage quality of tropical forage legumes with varying ensilability. Animal Feed Science and Technology, 174(3–4), 201–210. https://doi.org/10.1016/j.anifeedsci.2012.03.017

Idiawati, N., Harfinda, E. M., & Arianie, L. (2014). Produksi enzim selulase oleh aspergillus niger pada ampas sagu. Jurnal Natur Indonesia, 16(1), 1–9.

Kaiser, A. G., Piltz, J., Burns, H. M., & Griffiths, N. W. (2004). Successful Silage. Dairy Australia and New South Wales Department of Primary Industries.

Kojo, R. M., Rustandi, Y. R. L., Tulung, & Malalantang, S. S. (2015). Pengaruh penambahan dedak padi dan tepung jagung terhadap kualitas fisik silase rumput gajah (pennisetum purpureum cv. hawaii). Jurnal Zootek, 35(1), 21–29.

Krisnan, R. (2005). The effect of application of tea waste (Camellia sinensis) fermented with Aspergillus niger on broiler. Jurnal Ilmu Ternak Dan Veteriner, 10(1), 1–5. https://doi.org/10.14334/JITV.V10I1.470

Kurnianingtyas, I., Pandasari, P. R., Astuti, I., Widyawat, S. D., & Suprayogi, W. P. S. (2012). Pengaruh macam akselerator terhadap kualitas fisik, kimiawi, dan biologi silase rumput kolonjono. Tropical Animal Husbandy, 1(1), 7–14.

Kurniawan, H. (2016). Kualitas nutrisi ampas kelapa (cocos nuficena) fermentasi menggunakan aspergillus niger. Buletin Peternakan, 40(1), 26–33. https://doi.org/10.21059/buletinpeternak.v40i1.9822

Lamid, M., Ismudiono, Koestono, S., Chusniati, & Vina. (2012). Karakteristik silase pucuk tebu (saccharum officinarum, linn) dengan penambahan lactobacillus plantarum. Jurnal Agroveteriner, 1(1), 1–10.

McDonald, I. (1981). A revised model for the estimation of protein degradability in the rumen. The Journal of Agricultural Science, 96(1), 251–252. https://doi.org/10.1017/S0021859600032081

Mirwandhono, E., Situmorang, D., & Bachari, I. (2006). Uji nilai nutrisi kulit ubi kayu yang difermentasi dengan aspergillus niger. Jurnal Agribisnis Peternakan, 2(3), 91–95.

Moran, J. (2005). Tropical Dairy Farming: Feeding Management for Small Holder Dairy Farmers in the Humid Tropics. Collingwood. Australia: Landlinks Press.

Nurhayati. (2013). Penampilan ayam pedaging yang mengkonsumsi pakan mengandung kulit nanas disuplementasi dengan yoghurt. Agripet, 13(2), 15–20.

Nurhayati, N., & Berliana. (2014). Perubahan kandungan protein dan serat kasar kulit nanas yang difermentasi dengan plain yoghurt. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan, 15(1).

Riswandi. (2014). Kualitas silase eceng gondok (eichhornia crassipes) dengan penambahan dedak halus dan ubi kayu. Jurnal Peternakan Sriwijaya, 3(1), 1–6.

Samadi, Wajizah, S., & Sabda. (2015). Peningkatan kualitas ampas tebu sebagai pakan ternak melalui fermentasi dengan penambahan level tepung sagu yang berbeda. Agripet, 15(2), 104–111.

Wina, E. (2005). Teknologi pemanfaatan mikroorganisme dalam pakan untuk meningkatkan produktivitas ternak ruminansia di indonesia. Wartazoa, 15(4), 173–186.

Downloads

Published

2019-03-06