Upaya Peningkatan Produksi Susu Sapi Perah Dengan Pemberian Vitamin Ade dan Obat Cacing

Authors

  • Galuh Chandra Agustina Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Brawijaya, Jl. Puncak Dieng, Kunci, Kalisongo, Dau, Malang, Jawa Timur, Indonesia 65151
  • Viski Fitri Hendrawan Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Brawijaya, Jl. Puncak Dieng, Kunci, Kalisongo, Dau, Malang, Jawa Timur, Indonesia 65151
  • Desi Wulansari Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Brawijaya, Jl. Puncak Dieng, Kunci, Kalisongo, Dau, Malang, Jawa Timur, Indonesia 65151
  • Yudit Oktanella Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Brawijaya, Jl. Puncak Dieng, Kunci, Kalisongo, Dau, Malang, Jawa Timur, Indonesia 65151

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.jnt.2020.003.01.1

Abstract

Saat ini produksi susu sapi dalam negeri baru bisa memasok tidak lebih dari 21% kebutuhan konsumsi susu, sisanya 79% berasal dari impor susu sapi. Keberhasilan beternak sapi perah untuk dapat meningkatkan produktivitas adalah kesehatan ternak. Gangguan kesehatan pada ternak dapat menyebabkan penurunan produktivitas sehingga menyebabkan kerugian ekonomi di bidang peternakan. Helminthiasis merupakan penyakit yang sangat sering terjadi pada ternak. Helminthiasis disebabkan oleh infeksi cacing dalam tubuh ternak. Lingkungan yang lembab dan sanitasi yang kurang baik, menjadi penyebab infeksi cacing. Telur-telur cacing akan mencemari pakan dan minum ternak, sehingga ikut tertelan ke dalam saluran pencernaan. Di dalam saluran pencernaan cacing menetas dan berkembang dengan mengambil nutrisi dari saluran pencernaan dengan cara merusak mukosa saluran pencernaan. Rusaknya mukosa saluran pencernaan mengakibatkan gangguan penyerapan nutrisi ternak. Pemberian obat cacing secara rutin perlu dilakukan untuk meningkatkan kesehatan dan produktivitas ternak. Obat cacing bekerja dengan cara membunuh atau mengurangi cacing dalam lumen usus dan atau jaringan tubuh.  Obat cacing yang digunakan adalah albendazole yang efektif untuk semua spesies cacing. Obat cacing diberikan secara per oral kepada pedet dan sapi dewasa yang tidak bunting sebanyak 97 ekor. Pemberian obat cacing dan vitamin memberikan dampak positif terhadap peningkatan produksi susu sapi sebanyak 12% dari 10 ekor sapi yang diambil secara sampling.

References

Akoso, B. (2012). Budidaya Sapi Perah (1st ed.). Surabaya: Airlangga Unversity Press.

Andrianty, V. (2015). Kejadian Nematodiasis Gastrointestinal pada Pedet Sapi Bali di Kec. Marioriwawo Kab. Soppeng. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. (2010). Petunjuk Praktis Manajemen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Ternak Sapi. NTB.

Hidayati, A., Hendraningsih, L., & Prihantini, I. (2004). Pemanfaatan “biolacta†sebagai suplement vitamin mineral pada pakan dalam upaya peningkatan produksi susu sapi perah PFH di Wilayah KUD Dau. Jurnal Dedikasi, 1(2), 26–32.

Kementerian Pertanian. (2016). Outlook Susu Subsektor Peternakan.

Larasati, H. (2016). Prevalensi Cacing Saluran Pencernaan Sapi Perah pada Peternakan Rakyat di Provinsi Lampung. Universitas Lampung.

Muda, I. (2015). Efektivitas Albendazole terhadap Infestasi Cacing pada Pedet Sapi Perah. Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP). Batu.

Paramita, R., Ernawati, R., & Koesdarto, S. (2017). Prevalensi helminthiasis saluran pencernaan melalui pemeriksaan feses pada sapi di lokasi pembuangan akhir (LPA) Kecamatan Benowo Surabaya. Journal of Parasite Science, 1(1), 23–32.

Sudono, A., Rosdiana, F., & Setiawan, B. (2008). Beternak Sapi Perah Secara Intensif. Depok: Agromedia Pustaka.

Yanuartono, Y.-, Nururrozi, A., Indarjulianto, S., Purnamaningsih, H., & Haribowo, N. (2018). Review : Kejadian mastitis dan kaitannya dengan vitamin dan Trace Mineral Cu, Zn, Se. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, 28(3), 265–287. https://doi.org/10.21 776/ub.jiip.2018.028.03.10

Zalizar, L. (2017). Helminthiasis saluran cerna pada sapi perah. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, 27(2), 1–7. https://doi. org/10.21776/ub.jiip.2017.027.02.01

Downloads

Published

2020-03-06