Kualitas Silase Tebon Jagung (Zea mays L.) dengan Penambahan Berbagai Bahan Aditif Ditinjau dari Kandungan Nutrisi
DOI:
https://doi.org/10.21776/ub.jnt.2021.004.01.7Keywords:
Aditif, kandungan nutrisi, silase, tebon jagungAbstract
Penelitian ini menggunakan berbagai aditif dalam proses pembuatan silase tebon jagung (Zea mays). Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi penggunaan bahan aditif terhadap kandungan nutrisi silase tebon jagung. Bahan yang digunakan adalah tebon jagung, bekatul, pollard, molases, dan tepung gaplek. Metode penelitian yang digunakan adalah uji laboratorium dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) tersarang yang terdiri dari dua faktor yaitu jenis bahan aditif yang digunakan dan level penggunaannya dalam pembuatan silase. Variabel penelitian terdiri dari kandungan nutrisi meliputi Bahan Kering (BK), Bahan Organik (BO), dan Protein Kasar (PK). Data dianalisis dengan analisis ragam dan apabila terdapat perbedaan yang signifikan dilanjutkan analisis Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bahan aditif yaitu bekatul, pollard, molases, dan tepung gaplek mampu meningkatkan kualitas silase tebon jagung, namun perlakuan yang terbaik adalah penggunaan pollard dengan level optimal 10%.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/) that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access, http://opcit.eprints.org/oacitation-biblio.html).